Semilir angin melewati kupingku, kurasakan kesejukan itu menyeruak ke sisi hati yang kosong. Maklum jomblo mah bebas kalo ngayal, hahaha.
Nampaknya angin ini menandakan hujan kan turun, di barengi dengan teriakan Ibu yang sedari tadi ngedumel ga karuan karna anaknya belom mandi.
"Walahhhh kamu tuh ya perawan betah banget si udah mau maghrib belom mandi, ntar di ikutin kuntilanak lho kalau mandi malem-malem," celetuk Ibu yang menakuti ku.
"Ah ibu apaan si, Kuntilanakkan cewe masa dia ikutin aku mandi, kalo kuntilbapak baru aku percaya," Ucapku sambil meledek.
"Eh sesumbar ya kalo ngomong, hustttt ga boleh gitu!" sahutnya dengan kesal.
Lantas aku pergi meninggalkannya, menanggalkan tugas sekolahku yang belum usai kukerjakan dan berdiam diri di dalam kamar sambil bermalas-malasan,
"Ah masih jam 18:30 tidur bentar dah sampe jam 19:00, lumayan setengah jam bisa menikmati kebahagian sesaat setelah itu pusing lagi, hahaha." tawa ku cekikikan.
Suara kran kamar mandi berbunyi, sepertinya ibu sedang menyalakan mesin air, ku biarkan saja agar penuh, jadi ketika aku mandi aku tak perlu lagi berteriak agar air di nyalakan.
Mataku mulai redup semakin lama semakin gelap dan aku terhanyut dalam mimpi. Mulai kudapati mimpiku bertemu sosok lelaki tinggi nan tampan, kulit putih wajahnya senyum manis bibirnya dan satu lagi mata nya yang mini yang mirip dengan artis korengan ehh korea maksudku,
Tik tik tik
Suara tetesan air mulai terdengar di kamar mandiku.
"Haduhhh sepertinya bocor lagi." gumam ku dalam hati.
Aku terbangun dari tidurku yang baru sepuluh menit. Aku berjalan ke kamar mandi untuk menutup pipa air yang mengucur dan kembali ke kasur.
"Masi ada 20 menit, mimpii lagii ahhh," ucapku kegirangan.
Kupejamkan mataku tanpa menoleh kasur dan langsung kupeluk gulingku, kuelus ia kucium ia dalam mata yang terpejam kumainkan tali di gulingku dan kugigit kecil tali itu, ku hirup wangi yang khas dan kunikmati aroma itu,
"Hmmm aroma air di guling ku lebih nikmat daripada wangi sirup sekalipun." lirihku dalam hati.
Dan aku terhenti, semua berubah saat selimutku menghilang dari kasur, kubuka mataku yang masi memeluk guling dan dengan tatapan nanar aku melempar gulingku ke bawah namun malah aku yang terjatuh dari kasur. Sosok laki-laki dalam mimpiku hadir di kamarku, membuatku kebingungan. Kulirik dia dari atas hingga ke bawah tak ada kekurangan sedikit pun.
Terdengar suara orang sedang mandi!
"Hmmm siapa yang sedang mandi," Mata ku menatap kamar mandi di barengi dengan alis ku yang naik menandakan kebingungan dan laki-laki itu masi di hadapanku tak bergerak atau berucap sesuatu, kupanggil Ibuku.
"Buu, Ibu di kamar mandi yaa?" tanyaku dengan cemas dan berharap itu Ibu namun tak ada jawaban aku kebingungan.
Ku lihat pojokan kasur tempat lelaki itu berdiri dan dia hilang dan aku bertanya pada diriku,
"Apa ini mimpi? kuharap tadi itu mimpi."
Aku bergegas mengambil handuk, dan pakaian dan berlalu ke kamar mandi, kulihat kamar mandiku basah, aku tak berpikir panjang mengenai itu.
Alis ku mengkerut kebingungan saat ku dengar ada suara orang berbicara di kamarku, samar-samar kudengar suara itu sama dengan apa yang aku ucapkan di atas kasur tadi. Tawanya, bahagianya semua sama dan membuatku bingung.
"Apa aku sedang berada di mimpiku??" Aku kebingungan dan ku intip dia karna penasaran, kutarik nafas panjang yang begitu dalam berlari ke kamar mandi lalu aku jongkok ketakutan kau tahu apa yang aku lihat????.
Sesosok mayat tergulung rapih dengan balutan kafan yang telah menghitam, gumpalan darah hitam itu terlihat membeku, wajahnya rusak dan hancur nampak terlihat seperti korban penyiksaan dengan pisau dan kater, kedua kelopak matanya hilang terputus menggelayut, mata itu bergelayut dan jatuh ke lantai dan darah menetes deras ke kasurku, hidungnya yang patah dan terlihat dengan jelas tulang hidung itu menyeruak keluar tersayat dengan silet yang sengaja di tancapkan.
Ternyata yang kupeluk tadi bukan gulingku!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar